Tuhan, apakah Engkau mengenal internet? nyaris sebagian besar manusia di
dunia ini sudah mengenalnya. Dan aku yakin, Engkau pun pasti juga telah
mengenalnya. Tuhan, Engkau juga pasti sudah mengenal Twitter kan?
tempatnya orang-orang ngoceh itu. Ada yang ocehannya bisa sangat
menginspirasi followernya, eh, sebelum saya lanjutkan, saya mau nanya
dulu. Tuhan sudah tau artinya follower kan? Bukan maksud saya
menyepelekan Tuhan yang Maha Tahu, tapi biar saya yakin, saya kasi
bocoran dikit ya.
Jadi follower itu adalah para pengguna twitter (atau yang sering disebut
tweeps) yang mengikuti ocehan kita. Ada yang kita kenal, ada juga yang
sama sekali tidak kita kenal. Biasanya, para artis atau orang-orang
terkenal semacam @poconggg followernya banyak, Tuhan.Oke, sekarang kita lanjut ya Tuhan, ada orang yang ngoceh di twitter (istilah kerennya ngetweet) tentang hal-hal yang membawa manfaat bagi para followernya. Misalnya, mereka ngoceh soal harga cabe sekarang naik berapa persen, harga telur berapa. Atau ada juga yang ngetweet kalimat-kalimat inspiratif, yang untuk menyusunnya, memerlukan daya imajinasi yang hebat. Atau memerlukan sedikitnya pengalaman dan penelitian ilmiah hingga apa yang akan disebutkannya nanti, mempunyai bukti otentik. Dan akhirnya, mampu bermanfaat dan menginspirasi para followernya.
Ada juga orang-orang ngetweet tentang kondisi politik baik dalam maupun luar negeri, kadang pula dibumbui merica biar lebih pedas atau gula biar manis. mereka itu biasanya para pengamat politik, orang politik, atau orang-orang yang kepengen belajar politik. Ah tapi entahlah, saya tidak tertarik tengtang tweet-tweet semacam ini.
Lalu, ada tweet yang isinya hanya curhat sana curhat sini. Semua yang dia lewati hari ini tak akan tertinggal satu kalimat pun untuk dibagikan kepada followernya. Meski pun, niatnya bukan untuk dibagi-bagikan kepada orang lain, tapi secara tidak langsung, followernya yang kebetulan online akan tau, dia sedang ngapain, dan perasaannya kaya gimana.
Dan yang terakhir yang akan kuberitahukan adalah soal tweet galau. Tweet ini biasanya banyak ditemui saat menjelang senja atau malam hari. Meskipun nyatanya tak sedikit juga yang menggalau di siang bolong. Tweet-tweet ini kadang lucu, menginspirasi, bermanfaat, datar, ngebosenin, bahkan menjijikan. Tergantung siapa yang galau dan apa yang membuatnya galau. Kebanyakan sih ditimelineku, yang membuat galau para tweeps adalah masalah cinta. Tuhan pasti tahulah, soal derita cinta yang tiada akhir itu.
Sebenernya masih banyak lagi jenis-jenis tweet. Tapi sementara itu dulu aja deh.
Tuhan tahu kan, aku lebih banyak duduk di depan komputer dari pada duduk bersila untuk ngobrol dengan-Mu? Tuhan pasti tahu itu, iya kan? Tuhan juga pasti tahu kan, jika sesaat setelah takbiratul ikhram, sering sekali terlintas di benakku, adakah orang yangmention aku di twitter tadi? Atau, aku baru lari terbirit-birit ke kamar mandi untuk ambil wudhu jika waktu ashar udah hampir tiba, padahal kan belum dhuhur?! Itu karena begitu banyak mention yang masuk dan saya musti bales satu per satu Tuhan. Dan untuk membalasnya pun butuh waktu, belum lagi kalau tweet-tweetku ada yang nanggapi, belum lagi kalau ada kata-kata yang melayang-layang diotak dan harus segera di tuliskan lalu dijadikan tweet. Dan belum lagi-belum lagi lainnya Tuhan.
Tuhan mengertikan maksud saya?
Iya, itulah, kenapa saya ingin follow akun twitter Tuhan. Biar saya bisa langsung meminta izin jika saya telat datang untuk dhuhur atau saya telat datang untuk ashar. Atau itu akan memudahkan saya untuk mengajak Tuhan berdiskusi dengan saya. Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan, bahkan yang google pun tidak tidak bisa menjawabnya.
Contohnya?
Hmm… contohnya, hmm… ah saya malu ah Tuhan. Nanti saya DM aja ya, syaratnya Tuhan follow twitter saya dan saya follow twiter Tuhan. Kalau sudah follow-follow an baru bisa deh DM-DM an. Gimana?
0 komentar:
Posting Komentar